Kamis, 02 Juni 2011

Disaster recovery planning


Disaster recovery planning

Disaster (bencana) didefinisikan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah kejadian yang tiba-tiba, tidak diharapkan, bersifat sangat merusak, dan kurang perencanaan. Bencana terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang ditimbulkannya meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Berbagai bencana yang mungkin terjadi antara lain adalah:
  1. Bencana alam disebabkan oleh kondisi geografis dan geologis dari lokasi
  2. Kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan korsleting
  3. Kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik
  4. Serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center
  5. Sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat
  6. Kesalahan operasional akibat ulah manusia
  7. Virus misalkan disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang digunakan
Dengan kata lain  Disaster Recovery Planning merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dan membatasi resiko – resiko buruk (bencana) dan nantinya membuat kerugian – kerugian pada proses bisnis yang ada. Dapat dikatakan bahwa proses ini adalah sebuah proses penanggulangan – penganggulangan atau rencana untuk menanggulangi suatu bencana pada proses bisnis.
Beberapa Keuntungan dari Disaster Recovery Planning
  • Memperbaiki system proteksi terhadapat setiap aset – aset penting yang dimiliki oleh perusahan tersebut.
  • Membuat system proteksi infomasi atau data – data perusahaan lebih efektif.
  • Mengurangi resiko bencana akibat kesalahan manusia
  • Memperbaiki manajemen perusahaan
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun Informasi Disaster Recovery Plan dalam sebuah Perusahaan Adalah :
  • Memastikan keamanan para pekerja dan pengunjung pada lokasi di mana mereka berada
  • Melindungu record dan informasi penting
  • Memastikan keamanan fasilitas dan lokasi-lokasi bisnis
  • Memastikan ketersediaan material, perlengkapan dan peralatan
  • Mengurangi resiko bencana yang diakibatkan oleh kesalahan manusia atau kegagalan peralatan yang digunakan
  • Data-data dan fasilitas penting lainnya telah ditata dengan baik sehingga memudahkan proses pemulihan ketika bencana alam terjadi
Jenis-jenis Recovery
  1. User-Managed Recovery
  2. RMAN Recovery
  • Proses Restoration and Datafile Media Recovery dengan RMAN
  • Menggunakan RMAN untuk recover database di mode ARCHIVELOG
  • Menggunakan RMAN untuk mengembalikan datafile ke lokasi yang baru. Langkah-langkahnya yaitu:
  •  Menggunakan RMAN untuk recover tablespace
  • Menggunakan RMAN untuk relocate tablespace
Langkah-langkah recovery incomplete database dengan menggunakan RMAN ialah sebagai berikut:
1. Mount database.
2. Alokasi multiple channel untuk paralelisasi.
3. Restore semua datafile.
4. Recover database dengan menggunakan using UNTIL TIME, UNTIL SEQUENCE, atau UNTIL SCN
5. Buka database dengan menggunakan RESETLOGS.
6. Lakukan backup untuk semua database.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar